TIGA MACAM FUNGSI BINTANG
MEMAHAMI TANDA-TANDA KEBESARAN ALLAH
Fungsi Bintang Menurut Al-Qur'an
Dalam al-Qur'an, Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا
مَا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِنْ تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ
هَلْ تَرَى مِنْ فُطُورٍ (3) ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ
يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ
(4) وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ
وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ
السَّعِيرِ (5) –سورة الملك-
yang artinya:
“(Allahlah)
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali
tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang
tidak seimbang?” Kemudian pandanglah sekali
lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan
sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar
setan, dan Kami sediakan bagi mereka (orang-orang kafir) siksa neraka
yang menyala-nyala.” (QS. Al Mulk: 3-5)
Kesempurnaan penciptaan langit
Dalam
ayat diatas, Allah menciptakan langit berlapis-lapis atau
bertingkat-tingkat. Kemudian Allah tanyakan, apakah ada sesuatu yang
cacat atau retak di langit tersebut? Jawabannya tentu saja tidak.
Kemudian Allah memerintah melihatnya berulang lagi
(bahkan berulang kali), apakah ada yang cacat di langit itu? Hasilnya,
jika dilihat berulang kali tidak ada cacat sama sekali pada ciptaan
Allah tersebut.
Syaikh As Sa’di dalam tafsirnya
mengatakan: "bahwa jika sama sekali di langit
tersebut tidak ada cacat, maka ini menunjukkan sempurnanya hasil
ciptaan Allah. Ciptaan Allah tersebut begitu seimbang dilihat dari
berbagai sisi, yaitu dari warna, hakikatnya, dan ketinggiannya. Begitu
pula pada ciptaan Allah lainnya seperti matahari, bulan
dan bintang yang bersinar".
Keindahan Langit Ciptaan Allah
Dalam
ayat selanjutnya, Allah menjelaskan kebagusan langit ciptaan-Nya.
Langit tersebut
menjadi indah dan menawan karena dihiasi dengan bintang-bintang.
Bintang dalam ayat di atas disebutkan berfungsi untuk melempar setan dan
sebagai penghias langit. Namun sebenaranya fungsi bintang masih ada
satu lagi yaitu penunjuk arah.
Ada tiga fungsi bintang di langit:
Fungsi pertama: Untuk melempar setan-setan yang akan mencuri berita langit.
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:
وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ... (5)-سورة الملك-…
yang
artinya: “Dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan..” (QS. Al Mulk: 5)
Setan
mencuri berita langit dari para malaikat langit. Lalu ia akan
meneruskannya pada tukang ramal. Akan tetapi, Allah senantiasa
menjaga langit dunia dengan panah-panah api yang berbentuk
bintang-bintang yang di pakai untuk melempar setan.
Fungsi kedua: Sebagai penunjuk arah seperti rasi bintang yang menjadi penunjuk
bagi nelayan di laut dan juga orang-orang musafir.
Allah Ta'ala berfirman:
وَعَلَامَاتٍ وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ (16) –سورة النحل-
yang artinya: “Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.” (QS. An Nahl: 16).
------------------
Fungsi
ketiga: Sebagai penerang dan penghias langit dunia.
Sebagaimana disebutkan didalam al-Qur'an,Allah Ta'ala juga berfirman:
إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ
الْكَوَاكِبِ (6)-الصافات-
yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang” (QS.Ash Shofat:6)
Ulama pakar
tafsir –Qotadah ibnu Di'amah As Sadusiy- mengatakan: “Sesungguhnya
Allah hanyalah menciptakan bintang untuk tiga tujuan: [1] sebagai hiasan
langit dunia, [2] sebagai pelempar setan, dan [3] sebagai penunjuk
arah". Wallahu Ta'ala a'lam.
Maraji': I'anatul Mustafid bi Syarhi Kitab at-Tauhid, Karya: Syeikh Sholih ibnu Fauzan
(Lilik Ibadurrohman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar