Sabtu, 24 Agustus 2013

Brsilaturrahmi kepada kerabat yang memutus silaturrahmi,


Wahai teman-teman, Mari simak beberapa hadits ini. semoga bermanfaat..

Diantara 'Amalan yang mulia' adalah 'jika ada seorang yang berbuat baik kepada karib kerabatnya/sanak familinya, lalu karib kerabat nya juga menerima kebaikan orang itu, bahkan mereka membalas dengan kebaikan kepada orang tadi. (hal ini yang sering kita lakukan karena untuk mempererat tali silaturrahim meskipun tidak ada rasa permusuhan).

Namun ada amalan yang lebih mulia lagi dari pada itu, dan lebih besar pahalanya, Yaitu ketika ada orang yang berusaha menyambung karib kerabatnya disaat karib kerabatnya telah memutus hubungan tali silaturrahim (mungkin di sebabkan rasa permusuhan, perbedaan ekonomi, perbedaan manhaj, dll). Pernahkah kita mengamalkan amalan ini??.

Lihatlah PESAN NABI KEPADA SAHABAT UQBAH BIN AMIR tentang amalan yang sangat mulia ini:

عن عقبة بن عامر قال: يا رسول الله أخبرني بفواضل الأعمال فقال يا عقبة صل من قطعك... (رواه احمد في مسنده وحسنه الأرناؤوط)

Artinya:
Dari Uqbah bin Amir Radhiyallahu Anhu berkata: Wahai Rasulullah, kabarkan kepadaku tentang amalan2 yang paling tinggi keutamaannya. Lalu Rasulullah bersabda:

"(diantaranya pesan Nabi) Wahai Uqbah!! Sambunglah tali silaturrahim kepada kerabat yang telah memutuskan (tali silaturahim) kepada engkau".

(Hadits Hasan, HR Ahmad (17334) di hasankan oleh Al-Arna'ut di dalam Tahqiq Musnad Ahmad).
---
Lihat hadits berikut juga:

Menyambung tali silaturrahim tidak hanya kepada kerabat yang biasa berbalas budi:

قَالَ رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا (رواه البخاري (5991) وأبو داود (1699) والترمذي (1908) وغيره
)
Artinya:
"Bukanlah menyambung (tali silaturrahim) itu dengan kerabat yang bisa berbalas budi, akan tetapi menyambung (tali silaturrahim) yang sebenarnya adalah

jika ada di diantara kerabat yang memutuskannya, lalu orang tersebut berusaha menyambung nya (kepada kerabat yang memutuskan tali silaturrahim)". (Shahih HR Bukhori (5991), Abu Dawud (1699), dll)
------
Memang benar, ketika ada 'kerabat kita' yang memutuskan tali silaturrahim, lalu kita berusaha menyambungnya-pasti butuh keteguhan dan kesabaran, soalnya mereka akan mencela kita, akan memaki kita, meskipun kita berusaha berbuat baik sama mereka,

hal itu karena adanya rasa permusuhan dan kebencian. Tapi insya Allah tatkala kita terus menerus berusaha berbuat baik pada mereka, lama kelama'an mereka akan sadar, dan akan baik lagi sama kita.
------
INILAH CONTOH PRAKTEK NYATA DARI SAHABAT NABI :

عن أبى هريرة قال اتى رجل النبي صلى الله عليه و سلم فقال : يا رسول الله ان لي قرابة أصلهم ويقطعون وأحسن إليهم ويسيئون إلى ويجهلون على وأحلم عنهم قال لئن كان كما تقول كأنما تسفهم المل ولا يزال معك من الله ظهير عليهم ما دمت على ذلك. (رواه البخاري في أدب المفرد (52) وصححه الألباني)

Artinya:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata: Ada seorang (sahabat) yang mendatangi Rasulullah dan ia berkata: Wahai Rasulullah.. Sesungguhnya aku memiliki karib kerabat, aku telah berusaha menyambung mereka, tapi mereka tetap memutuskan tali kekerabatan padaku,

aku juga berusaha berbuat baik pada mereka, tapi mereka tetap berbuat jahat padaku, dan aku berusaha berlemah lembut kepada mereka tetapi mereka senantiasa bersikap bodoh (kasar) padaku,

kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Jikalau benar sebagaimana yang engkau katakan itu, maka seolah-olah mereka itu engkau beri makanan abu yang panas –maksudnya mereka mendapat dosa yang besar sekali-

dan engkau senantiasa mendapat pertolongan dari Allah untuk menghadapi mereka itu selama engkau benar dalam keadaan yang sedemikian itu (ya'ni selama engkau masih berupaya untuk terus menyambungnya)".

(Hadits Shahih, HR Muslim dalam Shahihnya (2558), Bukhori dalam Adabul Mufrod (52))
--------
Bahkan jika kita bersedekah kepada karib kerabat yang memiliki rasa permusuhan sangat besar pahalanya jika di bandingkan dengan keabat yang masih mmiliki rasa kecintaan (dalam menjalin kekerabatan).

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ أَفْضَلَ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ عَلَى ذِي الرَّحِمِ الْكَاشِحِ . (رواه الطبراني في المعجم الكبير (3826) وابن خزيمه وأحمد والحاكم وصححه الألباني وغيره)

Artinya: "Sesungguhnya sedekah yang paling utama (untuk kerabat karib) adalah bersedekah kepada kerabat karib yang memiliki rasa permusuhan"

(Shahih HR Thabrani dalam Mu'jam Al-Kabir (3826), ibnu Huzaimah, Ahmad, dan Al-Hakim. Di shahihkan oleh Al-Hakim, Al-Haitsami dan Al-Albani (Shahih Targhib Wat Tarhib (893, 894, 2535)).
------
Dari sinilah coba kita praktekkan untuk senantiasa menjalin tali silaturrahim kepada kerabat-kerabat kita tanpa membedakan apakah mereka bermusuhan pada kita atau tidak (terutama kerabat yang terdekat terlebih dahulu). hal ini yang terkadang sering kita lupakan...
------
Rujukan Hadits:
Kitab Targhib Wat Tarhib Karya imam Al-Mundziri,
(Lilik ibadurrahman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar