Senin, 09 September 2013

TENTANG BAHAYANYA RIYA' (PAMER)




Tahukah Bahaya Riya'

Ketahuilah wahai saudaraku, marilah kita merenung sejenak. Dalam kehidupan sehari-hari kita senantiasa berusaha mengerjakan amalan ibadah yang tujuannya untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Namun ketahuilah, 

ketika kita beramal seperti sholat, puasa, zakat, sedekah, dll, maka upayakanlah untuk senantiasa ikhlas sehingga apa yang kita amalkan semata-mata hanya untuk mendapatkan ridha dari Allah, bukan karena riya' seperti beramal dengan tujuan ingin dapat pujian dari orang lain, ingin di anggap sebagai oang yang dermawan, ingin di anggap sebagai orang yang alim, dll.

Riya' sangat bahaya sekali-wahai saudaraku, baik terhadap individu, masyarakat maupun umat seluruhnya. Oleh Sebab itu riya' dapat menggugurkan amalan dan melemparkannya kepada kemurkaan dan kemarahan Allah. Maka dari itu kita senantiasa berlindung kepada Allah dari sifat riya' dan berusaha menjahui sifat tersebut baik secara niat dalam hati, ucapan maupun dalam perbuatan.

Lalu apa saja bahaya dan dampak negatif riya' :

1. Riya' lebih berbahaya bagi kaum muslimin daripada al-Masih Ad-Dajjal. 

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

عن أبي سعيد الخذري قال خرج علينا رسول الله صلى الله عليه و سلم ونحن نتذكر المسيح الدجال . فقال: ( ألا أخبركم بما هو أخوف عليكم عندي من المسيح الدجال ؟ ) قال قلن بلى . فقال ( الشرك الخفي أن يقوم الرجل يصلي فيزين صلاته لما يرى من نظر رجل ) رواه بن ماجة: 4204 وحسنه الألباني

yang artinya: "Maukah aku kabarkan kepada kalian dengan sesuatu yang lebih aku takuti atas kalian daripada Al-Masih Ad-Adajjal? Itu adalah Syirik khofi, yaitu seseorang yang berdiri sholat kemudian dia memperindah sholatnya karena ingin di perhatikan orang lain". (Hasan HR Ibnu Majah (4204), di Hasankan oleh al-Albani).

2. Riya' akan menyebabkan pelakunya di adzab di neraka. 

Oleh sebab itu, orang yang pertama kali akan di adzab di neraka adalah orang yang riya' dengan ilmunya (Qori'), orang yang riya' dengan jihadnya, dan orang yang riya' dengan sedekahnya. 

orang yang beramal kebaikan seperti inilah yang bukan karena keikhlasan kepada Allah, akan tetapi karena adanya riya' semata.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ فَقَالَ لَهُ نَاتِلُ أَهْلِ الشَّامِ أَيُّهَا الشَّيْخُ حَدِّثْنَا حَدِيثًا سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ نَعَمْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ فَأُتِىَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا قَالَ قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ. قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لأَنْ يُقَالَ جَرِىءٌ. فَقَدْ قِيلَ.
ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِىَ فِى النَّارِ وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ فَأُتِىَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا قَالَ تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ. قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ عَالِمٌ. وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِئٌ. فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِىَ فِى النَّارِ. وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ فَأُتِىَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا قَالَ مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إِلاَّ أَنْفَقْتُ فِيهَا لَكَ قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ هُوَ جَوَادٌ. فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ ثُمَّ أُلْقِىَ فِى النَّارِ ».
Yang artinya:
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata: "saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya manusia yang pertama kali dihisap pada hari Kiamat ialah seseorang yang mati syahid, 

lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas, lantas Dia bertanya: 'Apa yang telah kamu lakukan di dunia wahai hamba-Ku? Dia menjawab: 'Saya berjuang dan berperang demi Engkau ya Allah sehingga saya mati syahid.' Allah berfirman: 'Dusta kamu, 

sebenarnya kamu berperang bukan karena untuk-Ku, melainkan agar kamu disebut sebagai orang yang berani. Kini kamu telah menyandang gelar tersebut.' Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka. 

Dan didatangkan pula seseorang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas, Allah bertanya: 'Apa yang telah kamu perbuat? ' 

Dia menjawab, 'Saya telah belajar ilmu dan mengajarkannya, saya juga membaca Al Qur'an demi Engkau.' Allah berfirman: 'Kamu dusta, akan tetapi kamu belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al Qur'an agar dikatakan seorang yang mahir dalam membaca, dan kini kamu telah dikatakan seperti itu, 

kemudian diperintahkan kepadanya supaya dia dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka. Dan seorang laki-laki yang di beri keluasan rizki oleh Allah, kemudian dia menginfakkan hartanya semua, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas.' 

Allah bertanya: 'Apa yang telah kamu perbuat dengannya? ' dia menjawab, 'Saya tidak meninggalkannya sedikit pun melainkan saya infakkan harta benda tersebut di jalan yang Engkau ridlai." Allah berfirman: 'Dusta kamu, 

akan tetapi kamu melakukan hal itu supaya kamu dikatakan seorang yang dermawan, dan kini kamu telah dikatakan seperti itu.' Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dia dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka."  (lihat Hadits Muslim (6499) dengan matan yang panjang)

3. Riya' dapat menggugurkan pahala. 

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

(((...كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لَا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ))) (264)
  
yang artinya:
"..Seperti orang-orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, 

kemudian batu itu di timpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir". (QS. Al-Baqarah: 264)

4. Riya' Mewariskan kehinaan, kerendahan dan terbukanya aib bagi pelakunya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ قَالَ سَمِعْتُ جُنْدُبًا الْعَلَقِىَّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ يُسَمِّعْ يُسَمِّعِ اللَّهُ بِهِ وَمَنْ يُرَائِى يُرَائِى اللَّهُ بِهِ ». متفق عليه

 yang artinya: "Barangsiapa yang sum'ah, maka Allah akan membongkar sum'ahnya. Dan barangsiapa yang berbuat riya', maka Allah akan membongkar riya'nya. (Shohih HR Bukhori dan Muslim)

5. Riya' akan menambah keburukan dan kesesatan. 

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ (10) )))  )))

 Yang artinya:
"Dalam hati mereka (orang-orang munafik) ada penyakit, lalu Allah tambahkan penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta". (QS.al-Baqarah: 10).  

Para ulama' tabi'in seperti Ikrimah dan towus ibnu kaisan menafsirkan makna:"Dan hati mereka ada penyakit" maksudnya adalah penyakit riya'.


Maraji': Nurul Ikhlas Wadz-Dzulumati Irodatid-Dunya bi amalil Akhirah Karya: Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani.  
(Lilik Ibadurrohman)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar