Mengenai manusia yang kesurupan jin ini benar-benar ada dan banyak dalil yang bisa menjadi landasan yang kuat, seperti dalil dari Al-Qur'an, As-Sunnah maupun Perkata'an Ulama' Ahlus-Sunnah. Tidak ada ulama' Ahlus Sunnah yang mengingkarinya.
1. Dari Al-Qur'an:
قال تعالى { الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ
Artinya:
"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila ...." (QS. Al-Baqarah 2: 275)
Ibnu Jarir rahimahullah berkata: maksud ayat diatas, mereka akan dirasuki oleh setan (kesurupan) di dunia ini dan dibuat seperti orang gila” (Tafsir At Thabari: 3/101)
Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata ketika menafsiri Al Baqarah: 275: “Mereka akan berdiri seperti berdirinya seorang yang berpenyakit ayan ketika sedang kambuh, lalu setan akan mempermainkannya. Hal demikian itu karena mereka melakukan suatu kemungkaran.” (Tafsir Ibnu Katsir: 1/326)
Dalil lain:
. .
قال تعالى { إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ }.
(QS. Al-A'raf: 201)
Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa apabila mereka di bayang-bayangi oleh pikiran jahat dari syetan, merekapun segera mengingat Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya." (QS. Al-A'raf: 201)
.
Ibnu Katsir rahimahullah dalam Kitab Tafsirnya berkata: "Dan diantara sebagian ulama' ahli tafsir menafsirkan makna ayat diatas adalah yang di maksud 'dibayang-bayangi' adalah di rasuki oleh syetan dengan tusukannya atau selainnya'.
2. Dalil As-Sunnah:
@ Hadits Ya'la bin Murroh
عن يعلى بن مرة قال: " سافرت مع رسول الله صلى الله عليه
وسلم فرأيت منه شيئا عجبا.." وفيه: " وأتته امرأة فقالت: إن ابني هذا به
لمم منذ سبع سنين، يأخذه كل يوم مرتين، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "
أدنيه "، فأدنته منه، فتفل في فيه، وقال: اخرج عدو الله! أنا رسول الله
".
Ya'la bin Murrah berkata, "Aku keluar bersama beliau dalam suatu perjalanan, aku melihat sesuatu yang menakjubkan. salah satunya: saya melewati seorang wanita.
Wanita itu berkata, 'Ya Rasulullah, ini anakku tertimpa sakit sejak 7 tahun, kami tertimpa sakit itu beberapa kali dalam sehari. Beliau bersabda, 'Bawalah (bayi itu) kepadaku.
Beliau mendekatkan mulut lalu mengembuskan
kepadanya tiga kali dengan mengucapkan, : Dengan nama Allah, aku hamba
Allah, Keluarlah musuh Allah !!.' (saat itulah syetan itu keluar)." (Shahih, HR. Al-Hakim, dll dishahihkan oleh imam Al-Hakim, Adz-Dzahabi, Al-Mundziri, Al-Albani (As-Shahihah: 6/1002, no. 2918))
@ Hadits Utsman bin Abul Ash
عن
عثمان بن أبي العاص قال:
لما استعملني رسول الله صلى الله عليه وسلم على الطائف، جعل يعرض لي شيء في صلاتي، حتى ما أدري ما أصلي! فلما رأيت ذلك رحلت إلى رسول الله
صلى الله عليه وسلم، فقال: "
ابن العاص؟ ". قلت: نعم يا رسول الله! قال: " ما جاء بك؟ ". قلت: يا رسول الله! عرض لي شيء في صلاتي حتى
ما أدري ما أصلي! قال : " ذاك الشيطان، ادنه ".
فدنوت منه، فجلست على صدور قدمي، قال: فضرب صدري بيده، وتفل في فمي وقال: " اخرج عدو الله! ". ففعل ذلك
ثلاث مرات، ثم قال:
" الحق بعملك ". أخرجه ابن ماجه (3548) والروياني في " مسنده
"
وفي رواية البيهقي في دلائل النبوة, قال عثمان : فما نسيت
شيئا أريد حفظه..
شيئا أريد حفظه..
Utsman bin Abul Ash berkata, "Ketika
Rasulullah menjadikan aku sebagai utusan ke Thaif, ada sesuatu yang mengganggu didalam shalatku, sampai-sampai aku tidak tahu apa yang aku baca didalam shalatku (maksudnya: sering lupa hafalannya karena kerasukan jin / kesurupan).
Tatkala aku mengetahui hal itu, aku mendatangi
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Beliau menyapa, 'Ibnu Abil Ash
??" Aku menjawab, 'Ya, wahai Rasulullah.' Beliau bertanya,'Apa yang
terjadi padamu?"
Aku menjawab,'Ya Rasulullah, muncul sesuatu dalam
shalatku hingga aku tidak tahu bacaan shalat yang sedang aku kerjakan.
Beliau bersabda, 'Itu setan. Mendekatlah (ke sini).' Aku pun mendekati
beliau dan duduk di atas perut kakiku.
(Perawi) berkata,' Beliau memukul
dadaku dengan tangan beliau dan meludah pada mulutku seraya
mengucapkan, 'Keluarkan wahai musuh Allah. "Beliau melakukannya tiga
kali. kemudian berkata kepadaku: 'Lanjutkanlah amalanmu ini (yaitu menghafal al-Qur'an)"
Dalam riwayat Al-Baihaqi dalam kitab Dala'ilun Nubuwwah, Utsman berkata: setelah itu aku tidak pernah lupa lagi dalam menguatkan hafalan Al-Qur'an (didalam shalat)".
(Shahih, HR. Ibnu Majah (3548), Ruyani dalam Musnadnya (2-1/148), di shahihkan oleh imam Al-Haitsami, dan Al-Albani (As-Shahihah: 6/1001, no. 2918))
Dari dua Hadits diatas menunjukkan kepastian adanya kesurupan jin secara gaib, yaitu jin masuk ke dalam tubuh manusia dan mengganggunya, meskipun yang dirasuki adalah orang-orang mukmin yang shalih seperti yang dialami seorang anak laki-laki (pada hadits Ya'la bin Murrah) dan Utsman bin Abil Ash yang ingin menghafal al-Qur'an,
Namun akhirnya rasulullah mampu menyembuhkannya mereka berdua (Anak laki-laki dan Utsman bin Abul Ash) dengan kekuatan Mu'jizat. dan ini merupakan kekhususan yang dimiliki rasulullah. Adapun kaum muslimin cukup dengan meruqyahnya dengan membaca ayat-ayat Al-Qur'an kepada orang yang dirasuki oleh jin / kesurupan.
3. Perkata'an Salaf:
Abul Hasan Al-Asy'ari rahimahullah berkata didalam "Maqalat Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah": "Sesungguhnya jin dapat merasuki badan manusia, dengan adanya dalil ayat 275 dari surat Al-Baqarah : { الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا "Dan Orang-orang yang memakan riba.."
Syeikhul islam ibnu Thaimiyyah rahimahullah berkata dalam Majmu' Fatawa: "Adanya jin telah dijelaskan didalam kitabullah, sunnah Rasul-Nya, dan kesepakatan ulama' salaf. Begitu pula masuknya jin kedalam tubuh manusia juga telah di jelaskan dalam berbagai dalil dan kesepakatan ulama'. "
Referensi:
"Al-ilajun Nafsi Wal-ilajul Qur'an" Karya Thariq ibnu Ali Al-Hubaib
"Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah" Karya Nashiruddin Al-Albani
"Maqalat Ahlis Sunnah Wal-Jama'ah" Karya Abul Hasan Al-Asy'ari
Penulis: Lilik i (Abu Utsman)
.
.