Dimasa sekarang ini para ilmuan astronomi barat mengaku telah
menemukan beberapa planet baru yang di klaim sebagai planet layak huni bagi
manusia. Semenjak di luncurkannya alat-alat teleskop ke luar angkasa yang di
lakukan oleh Negara-negara Eropa dan Amerika. Mereka menemukan banyak planet,
galaksi dan benda-benda luar angkasa.
Mereka juga mengaku telah menemukan planet yang layak huni bagi manusia seperti Planet Mars, Kepler 22B, Gliese 581d, HD 85512 B, Gliese 581 g, GJ 1214b, dan GJ 667C. Dan penemuan tersebut telah di beritakan saat ini lewat media Televisi, Radio, internet, dan media cetak seperti Koran dan lainnya.
Kalau seandainya penelitian mereka benar-benar valid, maka dugaan mereka tentang adanya planet yang layak huni itu tidaklah benar. Kalaupun bisa di huni, itupun banyak kekurangannya, baik dari sisi airnya, udaranya, grafitasinya, jenis tanahnya, suhu, iklim, dll sebagaimana yang telah terbukti dari berbagai ungkapan-ungkapan pada penelitian mereka.
Hal itu berbeda dengan bumi yang benar-benar cocok 100% untuk manusia. Karena Alqur'an telah menguatkan bahwa hanya bumilah satu-satunya planet yang cocok untuk kehidupan manusia.
Mereka juga mengaku telah menemukan planet yang layak huni bagi manusia seperti Planet Mars, Kepler 22B, Gliese 581d, HD 85512 B, Gliese 581 g, GJ 1214b, dan GJ 667C. Dan penemuan tersebut telah di beritakan saat ini lewat media Televisi, Radio, internet, dan media cetak seperti Koran dan lainnya.
Kalau seandainya penelitian mereka benar-benar valid, maka dugaan mereka tentang adanya planet yang layak huni itu tidaklah benar. Kalaupun bisa di huni, itupun banyak kekurangannya, baik dari sisi airnya, udaranya, grafitasinya, jenis tanahnya, suhu, iklim, dll sebagaimana yang telah terbukti dari berbagai ungkapan-ungkapan pada penelitian mereka.
Hal itu berbeda dengan bumi yang benar-benar cocok 100% untuk manusia. Karena Alqur'an telah menguatkan bahwa hanya bumilah satu-satunya planet yang cocok untuk kehidupan manusia.
Al-Quran telah menjelaskan lebih
dahulu kepada manusia bahwa Bumi adalah satu-satunya tempat yang paling ideal
untuk dihuni.
-
-
"Allah berfirman kepada ADAM, HAWA' (sebagai nenek moyang Manusia) dan IBLIS (dari kalangan Jin) untuk tinggal di Bumi:
قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ (24)
قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ (25)
: ِAllah berfirman, Turunlah kamu sekalian ke Bumi, sebagian kamu menjadi musuh sebagian yang lain, Dan di Bumi adalah tempat kediaman dan kesenangan bagimu sampai waktu yang telah ditentukan. Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan di bumi itu pula kamu akan dibangkitkan," (QS Al-A'raf [7]: 25).
-Al-Izz Ibnu Abdis Salam dalam "Tafsirul Qur'an" (1/479) menafsirkan ayat diatas, Tentang firman Allah: Turunlah kamu sekalian di Bumi "(Yaitu): Adam, Hawa', dan Iblis".
-Ibnu Jarir At-Thabari dalam Tafsirnya "Jami'ul Bayan fi Ta'wilil Qur'an" (12/359) menyebutkan: antara Adam dan keturunannya (di kalangan manusia) akan saling bermusuhan dengan Iblis dan para sekutu-sekutunya (dari kalangan jin).
-Ibnu Ibnu Abi Hatim dalam Tafsirnya (5/1455) menukil dari perkataan Ibnu Abbas, beliau (Ibnu Abbas) menafsirkan "Dan di Bumi adalah tempat kediaman : "Yaitu di atas Bumi (saat hidup) dan di dalam Bumi (di Kuburan- saat meninggal)".
-Imam Al-Baghawi dalam Tafsirnya (2/185) menafsirkan : "Di Bumi kamu hidup" maksudnya adalah Hidup di atas Bumi, Di Bumi kamu mati Maksudnya meninggal di dalam Bumi, Di Bumi kamu di bangkitkan "Maksudnya akan bangkit dari kubur pada hari kebangkitkan (di hari Kiyamat).
-------------------
Dalam surah Thaha ayat 55, Allah SWT berfiman:
-
-
مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ
تَارَةً أُخْرَى (55)
Artinya: ''Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu, dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu, dan darinya Kami akan mengeluarkan kamu pada saat yang lain." (QS. Thaha ayat 55).
Imam Al-Baghawi dalam Tafsirnya "Ma'alimut Tanzil" (5/279) menafsirkan ayat: Dari Bumi (tanah) itulah Kami jadikan kamu "Yaitu Nabi Adam sebagai bapak manusia, Dari Bumi Kami mengembalikan kamu "Yaitu disaat kematian dan pemakaman". Dari Bumi pula Kami mengeluarkan kamu "Yaitu saat di bangkitkannya manusia".
[Lilik i (Abu Utsman)]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar