Sabtu, 28 September 2013

ADA DUA BATU YANG BERASAL DARI SURGA....

HAJAR ASWAD DAN MAQAM IBRAHIM

Ini Foto Kakbah

INILAH DUA BATU YANG BERASAL DARI SURGA

 
Sungguh benar 'bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu'.

Ternyata di Bumi ada dua batu yang berasal dari surga, bahkan kita bisa menyaksikannya secara langsung ketika kita berhaji dan Umroh.

1. HAJAR ASWAD



"Hajar Aswad" adalah sebuah Batu hitam yang berada di sudut ka'bah, para jama'ah haji dan umrah berlomba-lomba untuk mencium dan menyentuh batu ini ketika akan melakukan thawaf.

Banyak riwayat yang menekankan keutamaan Hajar Aswad dan anjuran untuk menyentuh dan menciumnya saat thawaf, baik ketika melaksanakan ibadah haji ataupun ketika melaksanakan umroh.

2. MAQAM IBRAHIM

          
Maqam ibrahim, Jika di lihat dari dalam (kiri).    Maqam ibrahim, terdapat dalam kurungan jika dilihat dari luar  (Kanan)
"Maqam ibrahim" adalah sebuah batu pijakan yang di pakai Nabi ibrahim ketika membangun ka'bah di Makkah. (di dalam batu ini terdapat bekas 2 telapak kaki Nabi ibrahim alaihis salam). (Lihat hadits berikut):

DUA BATU INI DULUNYA MEMANCARkAN SINAR

Nah, inilah dalilnya (Dalam HAdits Nabi) :

عن مسافع بن شيبة الحجبي قال : سمعت عبد الله بن عمرو يقول : سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول وهو مسند ظهره إلى الكعبة : ( الركن والمقام ياقوتتان من يواقيت الجنة ولولا أن الله طمس على نورهما لأضاءتا ما بين المشرق والمغرب ) اخرجه ابن حبان في صحيحه
قال شعيب الأرنؤوط : حديث حسن لغيره

Artinya:
Musafi bin Syaibah berkata, “Aku mendengar Abdulah bin Amru bin Ash radhiallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‘Sesungguhnya Rukun (Hajar Aswad) dan Maqam (Maqam ibrahim) adalah dua buah batu (yang bersinar) di antara batu-batu Yaqut (batu mulia) di SURGA,

Allah memadamkan cahayanya (ketika di turunkan ke Bumi), seandainya jika Allah tidak memadamkan cahayanya, niscaya cahayanya akan memancarkan sinar yang bisa menerangi -Bumi- antara timur dan barat’.”

(Hadits Hasan lighairihi, HR Ibnu Hibban, Ahmad, Albaihaqi, dll, imam Al-Ar na'ut dalam -tahqiq ibnu Hibban- ia berkata: Hadits Hasan lighairihi, di hasankan oleh imam al-Busiri dalam kitabnya ithaful Hiroh Al-Maharoh (3/52) dan di hasankan juga oleh Al-Albani di kitab Shahih Targhib wa Targhib : (1147)).

------------

HAJAR ASWAD -DAHULU BERWARNA PUTIH

Dalam hadits shahih disebutkan:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : نَزَلَ الحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الجَنَّةِ ، وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ (وفي لفظ ابن خزيمة: من الثلج ) فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ.
(اخرجه الترمذي (877) وصححه الألباني)

Artinya:
Dari Abdullah Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hajar Aswad diturunkan dari surga, saat itu warnanya lebih putih dari susu

(dalam riwayat lain: lebih putih dari salju), lalu dosa-dosa keturunan Adamlah yang membuatnya berubah menjadi hitam.” (Shahih HR Tirmidzi: 877, di shahihkan oleh imam al-albani).

Dari hadits shahih diatas menunjukkan bahwa batu "Hajar Aswad" dulunya berwarna putih, namun karena sering di sentuh dan di cium oleh Anak Adam (Manusia), maka akhirnya berubah menjadi hitam.
------
HAL-HAL YANG BERKENAAN DENGAN KEUTAMAAN HAJAR ASWAD

1. Anjuran Menyentuh dan menciumnya saat Thawaf (Dalam haji dan Umroh)

Dalam atsar ibnu Umar:

وعن ابن عمر- رضي اللّه عنهما- قال: "رأيت رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يستلم الحجر، فما مررت به منذ رأيته إلا استلمته. رواه أبو يعلى

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu, bahwa ia selalu MENYENTUH Hajar Aswad, kemudian MENCIUMNYA, dan berkata, “Aku tak pernah meninggalkan perbuatan ini semenjak aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciumnya.” (Shahih, di sebutkan oleh imam Al-Bushiri di kitab ithaful hirah al-maharoh).

2. Akan Menjadi saksi untuk orang yang menyentuh HAJAR ASWAD:

Dalam hadits shahih disebutkan:

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم في الحجر والله ! ليبعثنه الله يوم القيامة له عينان يبصر بهما ولسان ينطق به يشهد على من استلمه بحق
(اخرجه الترمذي وصححه الألباني)

Artinya:
Dari Abdullah Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang Hajar Aswad:

“Demi Allah! Hajar Aswad akan dibangkitkan pada hari kiamat, Allah memberinya MATA yang dapat melihat

dan LIDAH yang dapat berbicara, -Sehingga batu tersebut dapat- memberikan persaksian terhadap orang-orang yang pernah menyentuhnya dengan kebenaran.”

(Shahih HR Tirmidzi: 961, di shahihkan al-albani dalam Shahih Sunan at-tirmidzi)

Dalam riwayat lain:

عن ابن عباس رضي الله عنهما : عن النبي صلى الله عليه و سلم قال : الحجر الأسود ياقوتة بيضاء من ياقوت الجنة و إنما سودته خطايا المشركين يبعث يوم القيامة مثل أحد يشهد لمن استلمه و قبله من أهل الدنيا. (اخرجه ابن خزيمة في صحيحه)

Artinya:
‘Sesungguhnya Hajar Aswad adalah dua buah batu mulia yang berwarna putih "(yaqutah baidho')" di antara batu-batu Yaqut (batu mulia) di surga, sesungguhnya ia menjadi hitam karena dosa-dosa orang yang berbuat syirik,

kelak akan di bangkitkan di hari kiamat sebesar gunung UHUD, batu tersebut akan menjadi saksi tehadap orang-orang yang pernah menyentuhnya dan menciumnya dari kalangan penduduk bumi. (Hasan lighairihi HR Ibnu Khuzaimah, (lhat As-Shahihah: (2618)).
------
Dari hadits di atas bisa di ketahui bahwasanya hajar aswad akan di bangkitkan di hari kiamat –di padang mahsyar- ketika manusia mempertanggungjawabkan perbuatan amalnya,

hajar aswad akan menjadi saksi untuk menyatakan tentang siapa saja yang pernah menyentuh atau menciumnya di saat berhaji / umrah.
------
3. Bisa menghapus dosa-dosa orang yang menyentuh Hajar Aswad.

Dalam hadits shahih disebutkan:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَاهُ يَقُولُ لِابْنِ عُمَرَ مَا لِي لَا أَرَاكَ تَسْتَلِمُ إِلَّا هَذَيْنِ الرُّكْنَيْنِ الْحَجَرَ الْأَسْوَدَ، وَالرُّكْنَ الْيَمَانِيَ، فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ: إِنْ أَفْعَلْ فَقَدْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " إِنَّ اسْتِلَامَهُمَا يَحُطُّ الْخَطَايَا " (اخرجه أحمد وغيره وصححه الألباني)

Artinya:
Dari Ubeid bin Umair bertanya kepada ibnu Umar Radhiyallahu anhu: Aku tidak pernah melihat engkau menyentuh (ketika thawaf) kecuali Hajar Aswad dan Ruknul Yamani saja,

Lalu ibnu Umar menjawab: Lalukanlah, sungguh aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

"Sesungguhnya menyentuh "Hajar Aswad" dan "Ruknul Yamani" bisa menghapus dosa-dosa". (Hasan HR Ahmad dan Tirmidzi, di hasankan imam al-ar na'ut dan di shahihkan oleh al-albani)
-------
Dari hadits diatas menunjukkan bahwasanya Allah akan menghapus dosa-dosa orang yang menyentuh Hajar Aswad.
-------
4. DI SYARI'ATKAN SHALAT 2 ROKA'AT DI BELAKANG "MAQAM IBRAHIM"
(Batu pijakan Nabi ibrahim)

Dalam hadits shahih disebutkan:

عن أبي ذر- رضي اللّه عنه- قال: "كنت بين الكعبة وأستارها، فدخل رسول الله - صلى الله عليه وسلم - المسجد، فبدأ بالحجر فاستلمه، ثم طاف بالبيت سبعًا وصلى خلف المقام ركعتين ".
رواه أبوداود الطيالسي بسند صحيح. وصححه البوصيري في اتحاف الخيرة المهرة (3/52)

Artinya:
Dari abu Dzar Radhiyallahu Anhu berkata: "Aku pernah berada di antara ka'bah dan tirai ka'bah, Saat itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke Masjidi Haram,

beliau memulai dengan menyentuh dan mencium Hajar aswad, kemudian beliau thawaf tujuh kali, lalu shalat di belakang Maqam ibrahim dua raka'at". (Shahih HR At-Thayalisi, di shahihkan oleh imam al-Bushiri di kitab ithaful hirah al-maharoh (3/52))

Maraji' Hadits: "Targhib Wat Tarhib" Karya imam Al-Mundziri,  "ithaful Hiroh Al-Maharoh"Karya imam Al-Bushiri.
(Lilik ibadurrohman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar