Jumat, 27 September 2013

Bagi Yang Berkunjung dan Shalat di Masjid Nabawi Akan Dapat Pahala Besar

INDAHNYA MASJID MADINAH

   
 
Keutamaan Shalat di Masjid Nabawi
 
Kapan anda akan berangkat ibadah haji dan umroh ??, jika berangkat haji dan Umroh jangan lupa untuk berkunjung ke Masjid Nabawi / Masjid Rosul dan Shalat di dalanya. Pahalanya Sangat Besar.. !!?
 
Beberapa dalil yang menunjukkan disyari’atkan ziarah ke Masjid Nabawi adalah sebagai berikut:
  1. Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
  1. أنا خاتم الأنبياء ، ومسجدي خاتم المساجد ، وأحق المساجد أن يزار وتركب إليه الرواحل
    Aku adalah penutup para Nabi, masjidku adalah masjid penutup para nabi dan yang paling pantas untuk diziarahi dan bersengaja bersafar untuk beribadah ke sana.” (Shahih Lighoirihi, HR. Al Bazzar.  Dishahihkan oleh Al-Albani di "Shahih At Targhib wa At Tarhib" no. 1175).
  2. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
     
    صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
     
    Shalat di masjidku ini lebih baik dari seribu shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram.” (HR. Bukhari no. 1190 dan Muslim no. 1394).

    Dalam riwayat lain:

    صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
     
     “Shalat di masjidku ini lebih utama dari 1000 shalat di masjid lainnya kecuali masjidil harom.” (HR. Muslim no. 1394)
  3. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
     
    مَا بَيْنَ بَيْتِى وَمِنْبَرِى رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ
     
    Di antara rumahku dan mimbarku terdapat Roudhoh (taman) di antara taman-taman surga.” (HR. Bukhari no. 1196 dan Muslim no. 1390).
  4. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
     
    لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ – صلى الله عليه وسلم – وَمَسْجِدِ الأَقْصَى
     
    Tidaklah pelana itu diikat –yaitu tidak boleh bersengaja melakukan perjalanan (dalam rangka ibadah ke suatu tempat)- kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, masjid Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan masjidil Aqsho” (HR. Bukhari 1189 dan Muslim no. 1397).

    Hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al Khudriy. Hadits ini secara tegas menunjukkan keutamaan sengaja bersafar ke ketiga masjid di atas.

    Dan ini berarti selain tiga masjid itu tidak dibolehkan jika sengaja bersafar ke sana dalam rangka ibadah, baik itu ke kuburan wali maupun orang sholih sebagaimana keterangan dalam tulisan
Ketika masuk masjid Nabawi, maka hendaklah mengucapkan do’a masuk masjid sebagaimana do’a yang dibaca ketika masuk masjid lainnya, di antara do’anya: “Bismillah wash sholaatu was salaamu ‘ala Rosulillah, allahummaghfirliy dzunuubi waftahlii abwaaba rohmatik”.

Kemudian melaksanakan shalat tahiyyatul masjid dan boleh memilih melaksanakannya di Roudhoh jika memungkinkan. Kemudian setelah itu mengunjungi kubur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengucapkan salam pada beliau: “Assalamu ‘alaika ayyuhan nabi wa rahmatullah wa barakatuh.”

Kemudian memberi salam setelah itu kepada Abu Bakr Ash Shiddiq dan ‘Umar bin Khottob. Dan tidak boleh berhenti lalu berdo’a menghadap kubur Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, namun berdo’a hendaklah tetap menghadap kiblat.

Ziarah kubur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam khusus bagi pria. Lalu setelah itu menziarahi kubur Baqi’ yang dekat dengan Masjid Nabawi. Lalu disunnahkan pula untuk berkunjung ke Masjid Quba untuk melaksanakan shalat dua raka’at di sana.

 (Dinukil dari Fatawa Al Islam Sual wa Jawab no. 106574).
[Lilik ibadurrohman]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar