Sabtu, 28 September 2013

GAMBARAN UNIK TENTANG DAKWAH NABI

PANGLIMA RAJA YANG ADIL

Sebuah Istana Kerajaan
Ini sebuah perumpamaan yang sangat unik, [Seperti gambaran dalam pemerintahan..]. Namun jika di hayati akan mengetahui hakikat Sabarnya dakwah yang dilakukan oleh para Rosul :

Lihat permisalan berikut ini:

Ada seorang Raja yang Memiliki sebuah Negeri/wilayah, Lalu Raja tersebut membangun Sebuah Rumah (indah) di dalamnya, di dalam Rumah tersebut di sediakan Makanan (yang Enak),

Lalu Raja tersebut menyuruh Utusannya, Utusan tersebut di tugaskan untuk memerintahkan menusia supaya manusia menyantap Makanan yang enak itu, Tapi syaratnya harus masuk ke Wilayah/Negerinya terlebih dahulu.

Namun pemahaman Manusia ternyata berbeda-beda..., diantara mereka ada yang memilih untuk menerima Seruan Sang Utusan ini, Namun ada juga diantara mereka yang menolaknya meskipun sang Utusan ini meyakinkan akan kebaikan Rajanya, dan menyampaikannya dengan penuh kelembutan tanpa kekerasan..

Lihat selengkapnya permisalan ini pada hadits berikut :

عن جابر بن عبد الله قال : خرج رسول الله صلى الله عليه و سلم يوما فقال : إني رأيت في المنام كأن جبريل عند رأسي و ميكائيل عند رجلي يقول أحدهما لصاحبه أضرب له مثلا فقال : اسمع سمعة أذنك و اعقل عقل قلبك إنما مثلك و مثل أمتك كمثل ملك اتخذ دارا ثم بنى فيها بيتا ثم جعل فيها مأدبة ثم بعث رسولا يدعو الناس إلى طعامهم فمنهم من أجاب الرسول و منهم من ترك فالله هو الملك و لدار الإسلام و البيت الجنة, و أنت يا محمد الرسول من أجابك دخل الإسلام و من دخل الإسلام دخل الجنة و من دخل الجنة أكل منها.
(اخرجه الحاكم في المستدرك وصححه ووافق الذهبي)

Artinya:
Dari Jabir Radhiyallahu Anhu berkata: Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah keluar , lalu beliau berkata:

"Sesungguhnya aku bermimpi, didalam mimpi tersebut seolah-olah Malaikat Jibril berada di kepalaku, Malaikat Mika'il berada di kakiku, lalu salah satu dari malaikat itu berkata kepada malaikat yang lain (temannya): Buatlah permisalan untuk Muhammad, Maka temannya tadi akhirnya berkata:

(Wahai Muhammad), Dengarkanlah dengan telingamu, berfikirlah (hayatilah) dengan hatimu, Sesungguhnya permisalanmu dengan permisalan umatmu (yaitu manusia secara umum) ibaratnya Ada seorang Raja yang Memiliki sebuah Negeri/Wilayah,

Lalu Raja tersebut membangun Sebuah Rumah (indah) di dalamnya, di dalam Rumah di sediakan Makanan (yang Enak/spesial),

Lalu Raja tersebut menyuruh Utusannya, Utusan tersebut di tugaskan untuk memerintahkan menusia untuk menyantap Makanan yang Enak, (Tentunya harus masuk dulu ke wilayah tersebut).

Tapi ternyata diantara mereka 'ada yang menerima Seruan Utusan' , tapi diantara mereka ada juga yang menolaknya.

(Lalu malaikat tadi melanjutkan perkataanya): Maka Allah (ibarat) rajanya, islam (ibarat) Negeri nya, Surga (ibarat) Rumah yang di bangun nya, Dan engkau -Wahai Muhammad- adalah (ibarat) seorang 'Utusan' Raja, Barangsiapa yang menerima seruan engkau, maka ia akan agama islam,

barang siapa yang masuk islam maka ia akan masuk ke surga, dan barangsiapa yang masuk ke surga, pasti ia akan makan (dengan penuh kenikmatan) di dalamnya".

(Shahih, HR Al-Hakim dalam Mustadroknya (3299), At-Thobari dalam tafsirnya (73/11), di shahihkan oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi dan Syeikh Al-Albani. (Sil-Silah Al-Ahadits As-Shahihah: 3595))

====

itulah Gambaran realita manusia di dunia ini, ada yang ta'at, ada juga yang ingkar.

Maka dari itu Para Rasul senantiasa Sabar dalam berdakwah untuk menegakkan Agama Allah.

Maka dari itu -Wahai Saudara-saudaraku- Bersabarlah dalam menjalankan agama islam, sebagaimana bersabarnya 'Para Nabi' yang berjuang dalam Menegakkan Agama Allah.

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ... (سورة الأحقاف: 35)

Artinya: "Maka bersabarlah kamu sebagaimana bersabarnya para Rosul Ulul Azmi"
(QS. Al-Ahqof: 35)

(Lilik ibadurrohman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar