Al-Qur’an dan Hadits telah sering menyinggung kaitan antara kemaksiatan dengan
bencana alam. Di samping menerangkan bahwa seluruh kejadian di muka bumi atas
izin dan kehendak Allah, Al-Qur’an dan As-Sunnah juga menerangkan bahwa adanya
hukum sebab-akibat terjadinya bencana alam, di antaranya gempa bumi.
Tidak ada satu musibah pun yang terjadi di muka bumi kecuali akibat dari kesalahan diri mereka sendiri.
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي
النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (41)
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”(QS Ar-Ruum: 41)
Seorang ulama’ yang bernama Syaikh Muhammad
bin Jamil Zainu memberi ulasan terhadap kedua ayat tersebut dengan mengatakan:
“Ayat-ayat yang mulia ini memberi pengertian kepada kita bahwa Allah itu Maha
Adil dan Maha Bijaksana,
Allah tidak akan menurunkan bala’ dan bencana
atas suatu kaum kecuali karena perbuatan maksiat dan pelanggaran mereka
terhadap perintah-perintah Allah”. (Jalan
Golongan Yang Selamat, 1998:149)
---------------
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ
أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ (30)
“Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura [42]: 30)
Lebih khusus lagi dengan maraknya perbuatan maksiat, pornografi, dan perzinaan, Rasulullah saw menerangkannya sebagai salah satu tanda dekatnya kiamat dan menjadi sebab utama datangnya berbagai bencana alam, di antaranya gempa bumi.
Sesungguhnya ketentuan Allah swt berlaku pada makhluk-Nya, jika perzinaan merajalela, secara otomatis Allah akan murka kepada mereka. Jika kemurkaan Allah swt terus berlangsung, maka Dia akan menurunkan adzab-Nya ke bumi.
Abdullah bin Mas’ud, berkata, “Tidaklah muncul perzinaan di
sebuah negeri, kecuali Allah mengumumkan kehancurannya.”
Beberapa Hadits lain juga menyebutkan gempa bumi menjadi tanda dekatnya kiamat. Seperti yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw bersabda:
- (لاتقوم الساعة حتى تكثر الزلازل)
“tidak terjadi hari
kiamat sehingga dihilangkannya ilmu, dan banyak gempa bumi,…” (HR. Bukhari,
no. 978).
Dan dalam Musnad Imam Ahmad, ketika Nabi saw duduk-duduk bersama para sahabatnya, di antaranya Salamah bin Nufail perawai hadits ini, beliau menyebutkan sebuah hadits yang di antara isinya;
وَبَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ مُوتَانٌ شَدِيدٌ، وَبَعْدَهُ
سَنَوَاتُ الزَّلَازِلِ "
“Sebelum terjadinya kiamat akan terjadi kematian-kematian yang mengerikan, dan sesudahnya akan terjadi tahun-tahun gempa bumi.” (Shahih, HR Ahmad (16964), di shahihkan oleh imam Al-Arna'ut dalam Tahqiq Musnad Ahmad).
Beberapa hadits di atas menunjukkan adanya korelasi antara dua
tanda tersebut, bahwa banyaknya perzinaan menyebabkan terjadinya banyak
bencana, di antaranya gempa bumi, yang keduanya menjadi tanda semakin dekatnya
akhir dunia ini.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
bersabda:
[ إذا ظهر السوء في الأرض أنزل الله عز وجل بأسه
بأهل الأرض وإن كان فيهم صالحون يصيبهم ما أصاب الناس ثم يرجعون إلى رحمة الله ]
"Apabila telah Nampak keburukan (maksiyat) di muka bumi, maka Allah akan menurunkan 'bencana Alam' kepada penduduk Bumi (secara merata), Jika di sana ada orang yang shalih yang tertimpa bencana bersama orang-orang yang buruk, maka mereka (yang shalih) mendapat Rahmat dari Allah.
(dalam riwayat Tabrani: mereka –yang shalih- akan mendapat Rahmat
dan Ampunan dari Allah). (Shahih,
HR Abu Nu'aim dalam Hilyatul Auliya' (10/218), Tabrani dalam Mu'jam Al-Kabir (891),
di shahihkan oleh Al-Albani (As-Shahihah: 1372))
----------------------
@ Ibnu Abi Ad-Dunya r.a meriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, bahwasanya beliau dan seorang lagi masuk menemui ibunda ‘Aisyah r.a, lalu orang tersebut berkata:
@ Ibnu Abi Ad-Dunya r.a meriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, bahwasanya beliau dan seorang lagi masuk menemui ibunda ‘Aisyah r.a, lalu orang tersebut berkata:
دخلت على عائشة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ورجل معها ، فقال الرجل : يا
أم المؤمنين! حدثينا عن الزلزلة ؟ فأعرضت عنه بوجهها . قال أنس : فقلت لها : حدثينا
يا أم المؤمنين عن الزلزلة ؟ فقالت : يا أنس! إن حدثتك عنها عشت حزيناً ، وبعثت
وذلك الحزن في قلبك . فقلت : يا أماه! حدثينا ؟ فقالت : إن المرأة إذا خلعت ثيابها
في غير بيت زوجها ، هتكت ما بينها وبين الله عز وجل من حجاب .
وإن تطيبت لغير زوجها كان عليها ناراً وشناراً . فإذا استحلوا الزنا ، وشربوا الخمور بعد هذا ، وضربوا المعازف ؛ غار الله في سمائه ، فقال للأرض : تزلزلي بهم ، فإن تابوا ونزعوا ، وإلا ؛ هَدَمَها عليهم . فقال أنس : عقوبة لهم ؟ قالت : رحمة وبركة وموعظة للمؤمنين ، ونكالاً وسخطة وعذاباً للكافرين . قال أنس : فما سمعت بعد رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حديثاً أنا أشد به فرحاً مني بهذا الحديث ، بل أعيش فرحاً ، وأبعث حين أبعث وذلك الفرح في قلبي.
“Wahai Ummul Mukminin! Beritahukanlah kepada
kami tentang gempa.”
Ibunda ‘Aisyah menjawab: “Apabila mereka telah memperbolehkan
perzinaan, meminum khamr, memainkan alat musik, maka Allah swt marah di
langit-Nya dan berfirman kepada bumi: ‘Bergoncanglah atas mereka!’
Jika mereka bertaubat dan meninggalkan perbuatan tersebut
(berhentilah), jika tidak, maka hancurkanlah mereka!” Orang tersebut berkata: “Wahai Ummul Mukminin! Apakah itu adzab
atas mereka?” Beliau menjawab: “Itu adalah peringatan dan rahmat bagi
orang-orang beriman, dan hukuman, adzab serta murka atas orang-orang kafir.”
Berkata Anas r.a: “Aku tidak pernah mendengar hadits sepeninggal Rasulullah saw yang lebih menyenangkanku daripada hadits ini.” (HR Al-Hakim, ibnu Abid Dun-ya, Nu'aim bin Hammad, di Shahihkan oleh imam Al-Hakim. Dan di lemahkan oleh ulama' lainnya)
---------------------
@ Imam Nu'aim bin Hammad dalam Kitab "Al-Fitan"
meriwayatkan dari Shafiyyah r.a, beliau berkata:
تزلزلت المدينة على عهد عمر وابن عمر قائم لا يشعر حتى
اصطفقت السرر فلما أصبح عمر رضى الله عنه قال يا أيها الناس ما أسرع ما أحدثتم
قال ابن عيينة
وفي غير حديث نافع: لئن عادت لأخرجن من بين أظهركم
“Bumi bergoncang di Madinah pada masa Umar
r.a, lalu beliau berkata: “Wahai manusia! Ada apa ini? Alangkah cepat penyimpanganmu! Kalau sekiranya bumi
telah kembali seperti semula aku tidak akan tinggal bersamamu di sana.” (Di sebutkan oleh Nu'aim bin Hammad dalam Kitab
"Al-Fitan" (1/377))
Beberapa keterangan di atas semakin menguatkan bukti, bahwa
banyaknya perzinaan, kedzaliman, kemaksiatan, kerusakan moral, dll dapat menyebabkan
terjadinya banyak bencana, di antaranya gempa bumi yang keduanya menjadi tanda
semakin dekatnya akhir dunia ini.
(Lilik ibadurrohman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar