Jumat, 26 Juli 2013

Do'a yang mustajab di Antara Dzuhur Dan Asar di Hari Rabu

 

Waktu mustajab dalam berdo'a diantaranya antara dzuhur dan Asar di hari Rabu

Wahai teman-teman, Tahukah anda bahwa Antara shalat dzuhur dan asar di hari Rabu adalah Waktu yang sangat mustajab ketika berdo'a..??!!:

Sepertinya Sunnah ini belum diketahui oleh kebanyakan kaum muslimin, yaitu diantara Waktu yang dikabulkannya doa hamba adalah Antara shalat Zhuhur dan Ashar dihari Rabu.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad (14603), ibnu Sa'ad dalam Thabaqatil Kubro (2/73), bahwasanya Jabir bin Abdillah Radhiallahu ’anhu berkata:

أن النبي صلى الله عليه وسلم دعا في مسجد الفتح ثلاثا يوم الاثنين، ويوم الثلاثاء، ويوم الأربعاء، فاستُجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين فعُرِفَ البِشْرُ في وجهه. قال جابر: فلم ينزل بي أمر مهمٌّ غليظ إِلاّ توخَّيْتُ تلك الساعة فأدعو فيها فأعرف الإجابة

“Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam berdoa di Masjid Al-Fath 3 kali, yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu. Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu diantara dua shalat. Ini diketahui dari kegembiraan di wajah beliau.

Berkata Jabir : ‘Tidaklah suatu perkara penting yang berat pada saya kecuali saya memilih waktu ini untuk berdoa, dan saya mendapati dikabulkannya doa saya‘”

Dalam riwayat Baihaqi dalam kitab Syu'abul iman (3591) dengan redaksi:

فاستجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين الظهر والعصر

“Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu di antara shalat Zhuhur dan Ashar”

(HR. Ahmad, no. 14603, ibnu Sa'ad (2/73) dan Al-Baihaqi (3591) dan Al-Bazzar. di shahihkan oleh Al Haitsami dalam Majma Az Zawaid, 4/15, juga di hasankan oleh Al Albani di Shahih At Targhib Wat Tarhib, no:1185)
==
Imam Al-Qurtubi rahimahullah berkata: Didalam berdo'a Ada waktu / saat-saat yang sangat mudah dikabulkannya do'a hamba, yaitu Waktu sahur (1/3 malam terakhir), waktu buka puasa, waktu Antara adzan dan iqomah, waktu antara dzuhur dan asar dihari Rabu, dll
(Sebagaimana yang di nukil oleh Abu Sail Yusuf ibrahim Muhammad dalam kitabnya Al-Asbab Al Musilah ila ijabatid Du'ah (1/14)).

(Ustadz Abu Utsman Lilik Ibadurrohman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar