
Kikir merupakan sifat
yang tercela yang dimiliki manusia yang mana sifat ini dapat menghalangi
seseorang dari menunaikan apa – apa yang diwajibkan oleh Allah Ta’ala
kepadanya dan enggan berinfaq di jalan Allah.
Bahayanya Sifat Kikir
لا يجمع
الله في قلب امرئ مسلم الإيمان بالله والشح جميعا
Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wassalam bersabda: “ Dan tidak akan berkumpul sifat kikir dan
keimanan di hati seorang hamba selamanya”(Shahih, HR.Nasa’i (3115), di
shahihkan oleh imam Al-Albani).
Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah rahimahullah berkata: “ Orang – orang beriman mereka
dipuji karena keberanian dan kedermawanannya, sebagaimana dicelanya seorang
yang kikir dan penakut.”(
Majmu’ fatawa oleh Ibnu
Taimiyah).
Diantara gambaran kikir
1.
Tidak mau
berinfak di jalan Allah.
Sebagimana Allah berfirman:
هَا
أَنْتُمْ هَؤُلَاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمِنْكُمْ مَنْ
يَبْخَلُ وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ
وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ...
yang artinya:
“Ingatlah,, kamu ini
orang – orang yang diajak untuk menginfakkan (hartamu) di jalan Allah,
lalu diantara kamu ada yang kikir, dan barangsiapa yang kikir maka sesungguhnya
dia kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang MAha Kaya, dan kamulah
yang fakir (membutuhkan karunia-Nya)." (QS. Muhammad: 38).
2. Meninggalkan nafkah
keluarga.
Dari Aisyah radhiyallah
‘anha , bahwa Hindun berkata pada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam
: “Sesungguhnya Abu Sufyan adalah lelaki yang kikir, bolehkah atasku
untuk mengambil dari hartanya sembunyi – sembunyi? Beliau
Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
( خذي ما يكفيك وولدك بالمعروف )
“Ambillah untukmu dan anak – anakmu
secukupnya dengan baik” (HR. Bukhari (5049)).
3.
Tidak mengucapkan salam kepada sesama muslim.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
إن أبخل الناس من بخل بالسلام وأعجز الناس من عجز عن الدعاء
Artinya: “ Dan orang yang paling kikir
adalah kikir dari mengucapkan salam dan orang
yang paling lemah adalah orang yang lemah (tidak mampu) dalam berdo'a.“ (Hasan,
HR. Abdul Ghoni al-Maqdisi dalam
"Kitabud Du'a": 2/141, di hasankan oleh Al-Albani (As-Shahihah:
601)).
4.
Enggan menunaikan kewajiban hartanya.
Seperti : membayarkan zakat hartanya karena
takut berkurang. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
( لو أن لابن آدم واديا من ذهب أحب أن يكون له واديان ولن يملأ فاه
إلا التراب ويتوب الله على من تاب )
“ Dan jika anak adam diberi dua lembah dari
emas, maka ia ingin mendapatkan lembah yang ketiga. Dan tidak ada yang bisa
memenuhi perut anak adam kecuali dengan tanah, kemudian Allah menerima taubat
orang-orang yang ”. (HR.Bukhari (6075)).
Sebab-sebab timbulnya sifat kikir :
1.
Cinta dunia.
Allah Ta’ala
berfirman:
كَلَّا
بَلْ تُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ (20) وَتَذَرُونَ الْآخِرَةَ (21)
yang artinya: “ Sekali-kali
janganlah demikian, sebenarnya kamu (hai manusia), mencintai kehidupan dunia
dan meninggalkan (kehidupan ) akhirat” ( QS. Al-Qiyamah: 20-21).
2.
Tidak yakin akan
apa-apa yang ada disisi-Nya.
Allah Ta'ala berfirman:
وَأَمَّا
مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى (8) وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى (9) فَسَنُيَسِّرُهُ
لِلْعُسْرَى (10)
yang artinya :
“ Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa cukup, serta mendustakan
pahala terbaik, maka kelak kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar”(QS. Al-Lail: 8-10).
3.
Lupa untuk intropeksi diri, serta melalaikan
akibat-akibat dari perbuatan kikir.
Dampak
yang diakibatkan sifat kikir
1.
Melahirkan sifat kemunafikan.
Allah Ta’ala berfirman:
فَلَمَّا
آتَاهُمْ مِنْ فَضْلِهِ بَخِلُوا بِهِ وَتَوَلَّوْا وَهُمْ مُعْرِضُونَ (76)
yang artinya : “ Maka
setelah Allah memberikan sebagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia
itu, dan berpaling dan memanglah orang-orang yang selalu membelakangi
(kebenaran), maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai mereka
menemui Allah”(QS. At-Taubah 76-77).
3.
Menimbulkan
Kesengsaraan.
Allah Ta’ala berfirman:
وَأَمَّا
مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى (8) وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى (9) فَسَنُيَسِّرُهُ
لِلْعُسْرَى (10)
Artinya:
"Dan adapun orang yang kikir
dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah), Serta mendustakan (pahala)
yang terbaik, Maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan)".
(QS. Al-Lail: 8-10)
4.
Menimbulkan Kehancuran
Dari Jabir bin Abdillah radiyaallahu ‘anhu , Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wassalam bersabda:
اتَّقُوا
الشُّحَّ فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ
سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ وَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ ».
“Takutlah dari sifat kikir, karena kikir dapat menghancurkan apapun,
sebelum kamu membawa pada pertumpahan darah dan menghalalkan apa-apa yang
diharamkan “(Shahih, HR.Muslim).
Al-Qadhi rahimahullah
berkata: “ Kerusakan disini bisa mencakup dunia dan akhirat”. (Syarah shahih muslim
oleh Nawawi)
4. Mendapatkan kemurkaan
Allah Ta’ala
Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wassalam bersabda:
ثلاثة يبغضهم
الله: الشيخ الزاني والبخيل والمتكبر )
"Tiga golongan yang
dibenci Allah: Orang tua yang berzina, orang bakhil dan orang yang sombong )”. (Shahih, HR.Ibnu
Hibban (3350), sanadnya Jayyid).
5.
Terhalang dari mendapat kenikmatan
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
لا منع قوم الزكاة إلا حبس الله عنهم القطر
“Dan tidaklah ada kaum yang menolak membayar zakat, kecuali Allah yang
menghalangi turunnya hujan”. (Shahih, HR. Al-Hakim, (8632), di shahihkan
oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi dan Al-Albani (Ash-Shahihah: 107)).
6. Menimbulkan kegelisahan
dan kegundahan
Kekikiran akan
menyebabkan seseorang tenggelam dalam dosa dan kehinaan, baik kecil maupun
besar, dzahir maupun batin, akan mendapat akibat dari perbuatannya di dunia
sebelum akhirat. Allah berfirman yang artinya:
وَمَنْ أَعْرَضَ
عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
أَعْمَى (124)
“ Barangsiapa berpaling dari peringatanku,
maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit “(QS. Toha : 124).
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah
berkata: “ Kekikiran menghalangi seseorang dari ditimpa kesempitan hati, jauh
dari kelapangan dan kegembiraan, banyak ditimpa kecemasan dan kesedihan dan
tidak ditolong untuk bisa memenuhi hajatnya.” (Al-
Wabil As-sho’ib oleh Ibnu Qoyyim dan juga dalam kitabnya Zadul Ma’ad).
7.
Hilangnya kesempatan berbuat
kebaikan.
Terhalangnya seseorang dari membantu
pembangunan masjid, sekolah-sekolah, menyantuni anak yatim, dan kegiatan –
kegiatan yang memajukan Islam.
Obat penyakit kikir
Melihat besarnya bahaya dan
akibat yang ditimbulkan dari sifat kikir, maka selayaknya seseorang
mengetahui hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit kikir, yaitu:
1.
Menumbuhkan sikap qana’ah: yaitu merasa cukup dengan apa-apa yang
telah Allah karuniakan kepada kita.
2.
Memahami akan maksud diberinya harta, agar
ditunaikan haknya, yaitu: selain untuk memenuhi kebutuhan juga untuk diinfaqkan
di jalan Allah.
3.
Mengikuti petunjuk Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihi wassalam tentang pentingnya infaq dan bahaya kikir.
4.
Berdo’a kepada Allah agar dihindarkan dari
sifat-sifat yang tercela, termasuk kikir.
Semoga
Allah menghindarkan kita dari sifat kikir, dan menganugrahkan kita sifat
dermawan untuk memajukan Islam dan muslimin. Amiin.
Maraji’:
Kitab “ Assyuh wal Bukhl” Karya: Syaikh Jamaz bin Abdurrahman Al-Jamaz.
(Lilik Ibadurrohman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar