Jumat, 13 September 2013

Waspadai Sifat Sombong Di Hati Kita, Hindarilah..???

sombong


Diantara penyakit hati adalah Sombong, iri/dengki, Riya' (pamer), Ujub, Cinta harta yang berlebihan, Suka Marah (emosi), dan lain-lain.

Salah satu sifat yang paling dibenci oleh Allah Ta’ala  adalah sombong. Sombong adalah menganggap dirinya besar dan memandang orang lain hina/rendah.

Allah Ta’ala melarang kita untuk sombong seraya berfirman:

وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا (37)

 yang artinya : ”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS. Al - Israa’:37)

Allah Ta’ala juga berfirman :

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (18) –سورة النساء:18

yang artinya :”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS.Luqman:18)

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

عن عبدالله بن مسعود عن النبي صلى الله عليه و سلم قال: لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال ذرة من كبر قال رجل إن الرجل يحب أن يكون ثوبه حسنا ونعله حسنة قال إن الله جميل يحب الجمال الكبر بطر الحق وغمط الناس (اخرجه مسلم)

Tidak akan masuk surga orang yang ada dalam hatinya seberat biji dzarrah dari sifat kesombongan”. Kemudian ada seorang yang bertanya: Wahai Rasullullah, bukankah seseorang itu ingin agar baju yang dikenakan bagus, sandal yang dipakainya juga bagus?. Beliau menjawab: sesungguhnya Allah itu maha indah dan menyukai keindahan, hakikat sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” (HR.Muslim)

Maka tidak ada seorangpun yang berhak sombong. Kesombongan hanya milik Allah semata. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam  bersabda:

الْعِزُّ إِزَارُهُ وَالْكِبْرِيَاءُ رِدَاؤُهُ فَمَنْ يُنَازِعُنِي عَذَّبْتُهُ

 Allah Ta’ala berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya”. ((HR Muslim [2620]))



Dari pemaparan dalil- dalil di atas dapat dipahami bahwa sombong itu dapat merugikan diri sendiri. Karena sombong merupakan sikap yang buruk. Dan sifat sombong merupakan penyakit hati yang sering menjangkiti umat islam. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sangat khawatir terhadap prilaku semacam ini jika melanda umatnya. Sehingga menjadikan amalnya tidak diterima oleh Allah Ta’ala dan akan menjauhkan dirinya dari surga.

Sombong, Sifat Penghuni Neraka

Allah Ta’ala berfirman:

قِيلَ ادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا فَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ

“Dikatakan (kepada mereka), “Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, dalam keadaan kekal di dalamnya” Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. Az-Zumar: 72)

Haritsah bin Wahab radhiallahu anhu berkata: Saya pernah mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya:

أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ قَالُوا بَلَى قَالَ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ

“Maukah aku beritahukan kepada kalian siapa penghuni neraka?” Mereka menjawab, “Mau.” Beliau bersabda, “Setiap orang yang kasar, congkak dalam berjalan, dan sombong.” (HR. Al-Bukhari no. 9417 dan Muslim no. 2853)
   
Kisah orang - orang sombong

Kisah-kisah orang yang menyombongkan dirinya yang diabadikan oleh Allah Ta’ala dalam Alqur’an. Allah Ta’ala  berfirman yang artinya:

1.      Kisah iblis

Sebelum menjadi makhluk yang paling celaka, Iblis adalah hamba Allah yang mulia di sisi-Nya. Termasuk hamba yang paling taat kepada Allah swt. Apa gerangan yang menggelincirkannya? Tak lain adalah sifat kesombongan yang bercokol di dalam hatinya.

Kesalehan Iblis hancur karena kesombongannya: “Engkau menciptakanku dari api sedangkan Adam Engkau ciptakan dari tanah” Kesombongan hatinya tatkala merasa lebih baik dari Adam mengancurkan ketaatannya.

Iblis lalai dari jati dirinya sebagai makhluk, sebagai sesuatu yang diciptakan….. dia lupa bahwa Allah menciptakan hamba-hamba-Nya dari apa saja dan dalam bentuk apa saja sesuai kehendak-Nya. Dari apapun kita…..sebagai makhluk kita semua sama…. Allah-lah yang menciptakan kita sesuai kehendak-Nya.

Allah Ta'ala berfirman:

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ (12) قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ (13) –سورة الأعراف: 12-13

Artinya:
"Allah berkata kepada iblis: "Apa yang menghalangimu sehingga kamu tidak bersujud kepada Adam ketika Aku enyuruhmu..?? Iblis menjawab: Aku lebih baik daripada dia, Engkau ciptakan aku dari Api,

sedangkan dia Engkau ciptakan dia dari tanah. "Lalu Allah berkata: Maka turunlah kamu dari surga, karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Keluarlah !! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina." (QS. Al-A'rof: 12-13)

2.      Kisah Fir'aun

Allah Ta'ala berfirman:

Sudahkah sampai kepadamu (ya Muhammad) kisah musa. Tatkala tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thua. Pergilah kamu kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Dan katakanlah (kepada Fir’aun) adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesetanan).

Dan kamu akan ku pimpin kejalan tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?. Lalu musa memperlihatkan kepadanya mu’jizat yang besar. Tetapi fir’aun mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menentang (musa).

Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata:” Akulah tuhanmu yang paling tinggi”. Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut (kepada Tuhannya). (QS. An-Nazi’at :15-26)

3.      Kisah Qorun

Firman-Nya yang lain juga mengisahkan tentang Qarun yang artinya: “Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat.

(Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri".” (QS. Al- Qashash: 76).

Dalam ayat di atas Allah  Ta’ala menjelaskan sikap Qarun yang sombong ketika keluar dari gudang hartanya dengan para pengawalnya untuk memperlihatkan kemegahan yang ia miliki kepada kaumnya.

Qarun merupakan salah seorang dari kaum nabi Musa Alaihis salam yang diberi karunia rizki yang banyak oleh Allah Ta’ala namun karena keingkarannya, ia beserta harta bendanya di binasakan oleh Allah Ta’ala.

Kebalikan sifat sombong adalah sifat Tawadhu' (rendah hati):

Dari uraian di atas dianjurkan bersikap tawadhu’(bersikap rendah hati)  dan tidak membanggakan diri atas orang lain. 

Allah Ta’ala berfirman :

وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (215)

yang artinya:  “ Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.” (QS. As-syu’ara: 215)

وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ ».


Rasulullah Shallalahu alaihi wasallam juga bersabda: “Dan tidaklah seseorang bertawadhu’(bersikap rendah hati) karena Allah, maka Allah akan mengangkat (derajat) nya.” (HR. Muslim)

Dalam hadits ini pula terdapat peringatan dari sifat sombong, membanggakan diridan melakukan kedzaliman terhadap orang lain.

Dan Allah Ta’ala akan membalas orang-orang yang tawadhu’ dan tidak bersikap sombong dengan kesudahan yang baik dan pahala yang agung. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :


تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لا يُرِيدُونَ عُلُوّاً فِي الْأَرْضِ وَلا فَسَاداً وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ(83

yang artinya : “Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al- Qashash: 83)

Semoga Allah Ta’ala membimbing kita semua agar senantiasa selalu ta'at di jalan-Nya yang lurus yang sesuai Al-Qur'an dan As-Sunnah dan Manhaj Salafus Sholih, dan juga di jauhkan dari sifat sombong.
(Lilik Ibadurrohman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar