Kapan Surga Dan Neraka
Di Ciptakan?
-
-
Saudaraku, tahukah
Anda bahwa sesungguhnya Surga dan Neraka telah tercipta sejak dahulu? Keduanya
bukan ciptaan Allah yang baru ada setelah Kiamat kelak terjadi.
Terlebih lagi kita
telah mengetahui tentang kisah awal penciptaan Nabi Adam Alaihis Salam dan
Hawa'. Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:
-
وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ
الْجَنَّةَ وَكُلا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلا تَقْرَبَا هَذِهِ
الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
-
Artinya: “Dan Kami
berfirman: “Hai Adam diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah
makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang
yang dzalim.” (QS. Al Baqarah: 35)
-
-
Demikian juga
pada firman Allah Ta’ala :,
-
-
وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ
الْجَنَّةَ فَكُلا مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ
فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
-
Artinya:
(Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang dzalim”. (QS. Al A’raaf: 19)
-
Artinya:
(Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang dzalim”. (QS. Al A’raaf: 19)
-
Dan dalam
firman Allah Ta’ala :
-
-
يَا بَنِي آدَمَ لا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ
أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا
سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لا تَرَوْنَهُمْ
إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ
-
Artinya: “Hai anak Adam,
janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah
mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya
pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa
melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-
pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al A’raaf: 27)
-
-
Begitu pula
yang datang dalam firman Allah Ta’ala,
-
-
فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَذَا عَدُوٌّ لَكَ
وَلِزَوْجِكَ فَلا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَى
-
Artinya:
“Maka kami berkata: “Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.” (QS. Thaahaa: 117)
-
“Maka kami berkata: “Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.” (QS. Thaahaa: 117)
-
Dan ayat-ayat
yang lainnya dari ayat-ayat Al Quran yang mulia yang secara tersurat menujukkan
kepada kita, dan secara tersirat menerangkan kepada kita bahwa Adam ‘Alaihis
salam dan Hawa dahulunya mereka tinggal di Surga mendapatkan kenikmatan.
Kemudian mereka berdua diturunkan ke bumi disebabkan mereka memakan buah pohon
yang keduanya dilarang oleh Allah Ta’ala untuk memakannya,
-
Allah Ta'ala berfirman:
-
-
Allah Ta'ala berfirman:
-
فَأَكَلا
مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ
وَرَقِ الْجَنَّةِ وَعَصَى آدَمُ رَبَّهُ فَغَوَى ثُمَّ اجْتَبَاهُ رَبُّهُ
فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدَى
-
Artinya:
“Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk.” (QS. Thaahaa: 121-122)
-
“Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk.” (QS. Thaahaa: 121-122)
-
Kita berlindung
kepada Allah Ta’ala dari iblis dan bala tentaranya yang tidak pernah berhenti
berusaha menyesatkan anak cucu Adam selama mereka masih hidup dan beramal. Kita
memohon kepada Allah Ta’ala dengan nama-nama-Nya yang husna dan sifat-sifat-Nya
yang ‘ulya (tinggi). untuk menjauhkan kita semua dari tipu daya dan bisikan-bisikan
Syaithan. Dan semoga Dia mengampuni dosa-dosa kita dan amalan-amalan keburukan
yang kita lakukan dan semoga Dia menerima amalan Shalih kita. Wabillahi taufiq.
-
-
Komentar para ulama'
Ahlus Sunnah:
-
-
Imam Ath-Thahawi Dalam
kitabnya Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah, mengatakan: ”Surga dan Neraka
telah diciptakan Allah. Keberadaan keduanya tidak akan pernah berakhir. Allah
menciptakan surga dan neraka sebelum menciptakan yang lain, dan Dia juga
menciptakan penduduk untuk masing-masingnya.
Siapa yang diinginkanNya, akan masuk ke dalam surga dengan ampunan dan pertolonganNya, dan siapa yang diinginkanNya akan masuk ke dalam neraka sesuai dengan keadilanNya. Setiap orang akan berperilaku sesuai dengan ketentuan yang telah diciptakan untuknya; perbuatan baik dan perbuatan jelek telah ditaqdirkan untuk semua orang.”
-
Siapa yang diinginkanNya, akan masuk ke dalam surga dengan ampunan dan pertolonganNya, dan siapa yang diinginkanNya akan masuk ke dalam neraka sesuai dengan keadilanNya. Setiap orang akan berperilaku sesuai dengan ketentuan yang telah diciptakan untuknya; perbuatan baik dan perbuatan jelek telah ditaqdirkan untuk semua orang.”
-
Dalam bukunya yang
berjudul Ensiklopedia Kiamat, Dr Umar Sulaiman Al-Asyqar
menyatakan bahwa ungkapan Ath-Thahawi di atas mewakili aqidah ahlus-sunnah
wal-jama’ah. Beliau selanjutnya menguatkan pandangan di atas dengan
mengutip beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits. Di antaranya:
-
-
وَسَارِعُوا إِلَى
مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ
أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133-سورة ال عمران-)
-
Artinya:
”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran ayat 133)
”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran ayat 133)
-
Dalil-dalil dari Al-Qur'an:
Dalil-dalil dari Al-Qur'an:
-
Dalam surah Ali Imran, Ayat 133 diatas menegaskan bahwa surga telah Allah sediakan atau siapkan bagi kaum muttaqin (orang-orang bertaqwa) jauh-jauh hari sebelumnya, maka hendaknya orang-orang beriman berkompetisi untuk mendapat hak memasukinya. Demikian pula sebaliknya, berdasarkan ayat di bawah ini berarti Allah telah sediakan atau siapkan bagi kaum kafir api neraka yang karenanya hendaknya manusia tidak memilih jalan hidup orang kafir jika tidak ingin berakhir di tempat mengerikan itu. Allah Ta'ala berfirman:
-
Dalam surah Ali Imran, Ayat 133 diatas menegaskan bahwa surga telah Allah sediakan atau siapkan bagi kaum muttaqin (orang-orang bertaqwa) jauh-jauh hari sebelumnya, maka hendaknya orang-orang beriman berkompetisi untuk mendapat hak memasukinya. Demikian pula sebaliknya, berdasarkan ayat di bawah ini berarti Allah telah sediakan atau siapkan bagi kaum kafir api neraka yang karenanya hendaknya manusia tidak memilih jalan hidup orang kafir jika tidak ingin berakhir di tempat mengerikan itu. Allah Ta'ala berfirman:
-
وَاتَّقُوا النَّارَ
الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ (131-سورة ال عمران-)
-
Artinya:
”Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.” (QS Ali Imran ayat 131)
-
”Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.” (QS Ali Imran ayat 131)
-
Begitu pula tentang
awal penciptaan Nabi Adam Alaihis Salam dan Hawa yang pada awalnya
mereka berdua bertempat di Surga. Sebagaimana
firman Allah Ta’ala: “Hai Adam diamilah oleh kamu dan istrimu Surga ini, dan
makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai,
dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang
yang dzalim.” (QS. Al Baqarah: 35)
-
-
Dalil-dalil dari
as-Sunnah:
-
Di antara sabda Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam yang membenarkan pendapat bahwa surga dan neraka telah diciptakan Allah sejak awal ialah:
Di antara sabda Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam yang membenarkan pendapat bahwa surga dan neraka telah diciptakan Allah sejak awal ialah:
-
إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ
عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أهْلِ
النَّارِ فَيُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
رواه البخاري: 1379
-
Artinya:
Artinya:
"Sesungguhnya bila salah seorang di
antaramu meninggal, maka diperlihatkan kepadanya tempatnya di waktu pagi dan
petang. Jika ia termasuk ahli surga, maka ia ahli surga. Dan jika termasuk ahli
neraka, maka ia ahli neraka. Lalu dikatakan kepadanya: ”Inilah tempatmu
sehingga Allah bangkitkan kamu pada hari Kiamat.” (HR Bukhari (1379))
-
-
Hadits di atas
menjelaskan bahwa begitu seorang manusia meninggal dunia kemudian dimasukkan
liang lahat, maka setelah selesai proses tanya jawab oleh dua malaikat, maka
selanjutnya ia akan diperlihatkan tempat tinggalnya kelak di akhirat.
-
Jika ia calon penghuni surga, maka ia akan diperlihatkan surga tempat tinggalnya kelak di setiap waktu pagi dan petang di dalam kuburnya. Sebaliknya, jika ia termasuk calon penghuni neraka maka ia akan diperlihatkan neraka tempat tinggalnya kelak di setiap waktu pagi dan petang di dalam kuburnya.
-
Hal ini akan berlangsung terus di alam kubur atau alam barzakh hingga tibanya hari Kiamat, dimana ia tidak lagi sekedar menyaksikan tempat tinggalnya di akhirat namun ia bahkan bakal memasukinya. Sehingga di dalam hadits lainnya,
-
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam menyebutkan ucapan yang diucapkan seorang beriman selama di dalam kuburnya saat ia berhak melihat tempatnya di surga yaitu:
-
-
Jika ia calon penghuni surga, maka ia akan diperlihatkan surga tempat tinggalnya kelak di setiap waktu pagi dan petang di dalam kuburnya. Sebaliknya, jika ia termasuk calon penghuni neraka maka ia akan diperlihatkan neraka tempat tinggalnya kelak di setiap waktu pagi dan petang di dalam kuburnya.
-
Hal ini akan berlangsung terus di alam kubur atau alam barzakh hingga tibanya hari Kiamat, dimana ia tidak lagi sekedar menyaksikan tempat tinggalnya di akhirat namun ia bahkan bakal memasukinya. Sehingga di dalam hadits lainnya,
-
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam menyebutkan ucapan yang diucapkan seorang beriman selama di dalam kuburnya saat ia berhak melihat tempatnya di surga yaitu:
-
فَيَقُولُ: رَبِّ
أَقِمِ السَّاعَةَ (3) حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي، وَمَالِي
-
“Ya Rabb, datangkanlah hari Kiamat agar aku
dapat kembali kepada keluargaku dan hartaku.”(Shahih HR Ahmad
(18534), di shahihkan imam Syu'aib al-Ar na'ut)
-
-
Si mu’min tidak
sabar menanti datangnya hari Kiamat. Sebaliknya, ucapan seorang kafir
atau munafik selama di dalam kuburnya saat ia melihat neraka sebagai calon
tempat tinggalnya di akhirat kelak nanti ialah:
-
-
فَيَقُولُ: رَبِّ لَا
تُقِمِ السَّاعَةَ "
-
“Ya Rabb, janganlah
Engkau datangkan hari Kiamat (dengan segera).” (Shahih HR Ahmad
(18534), di shahihkan oleh imam Syu'aib al-Ar na'ut)
-
Kisah Isra' dan Mi'raj:
Kisah Isra' dan Mi'raj:
-
Dalam hadits disebutkan, ketika Nabi shollallahu ’alaih wa sallam diperjalanankan pada malam Isra’ dan Mi’raj, maka beliau diizinkan Allah melihat surga. Hal ini juga menegaskan bahwa surga sesungguhnya sudah ada sejak dahulu.
-
Dalam hadits disebutkan, ketika Nabi shollallahu ’alaih wa sallam diperjalanankan pada malam Isra’ dan Mi’raj, maka beliau diizinkan Allah melihat surga. Hal ini juga menegaskan bahwa surga sesungguhnya sudah ada sejak dahulu.
-
ثم انطلق حتى أتى السدرة المنتهى فغشيها ألوان لا أدري ما هي ثم دخلت
الجنة فإذا فيها جنابذ اللؤلؤ وإذا ترابها المسك ) -اخرجه البخاري في صحيحه-
-
Artinya:
“Kemudian Jibril mengantar aku ke Sidratul Muntaha, yang diliputi oleh warna-warna yang sulit dilukiskan keindahannya. Kemudian aku masuk ke dalam surga, yang cahayanya seperti cahaya mutiara dan tanahnya seperti kesturi.” (HR Bukhari (349))
-
“Kemudian Jibril mengantar aku ke Sidratul Muntaha, yang diliputi oleh warna-warna yang sulit dilukiskan keindahannya. Kemudian aku masuk ke dalam surga, yang cahayanya seperti cahaya mutiara dan tanahnya seperti kesturi.” (HR Bukhari (349))
-
Bahkan ada lagi
suatu hadits panjang yang menggambarkan bahwa surga dan neraka telah Allah
ciptakan dahulu dan bahwa Allah telah menyuruh Malaikat Jibril untuk melihat
dan memberikan penilaian terhadap keduanya. Kemudian Allah melapisi
masing-masing surga dan neraka dengan lapisan yang bisa menyebabkan manusia
tertipu akan hakikat keduanya.
-
Dan pelapis itulah –wallahu a’lam- alam fana dunia yang sedang kita jalani saat ini. Dunia yang fana ini memang sangat kaya dengan tipuan mata bagi manusia. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Ketika Allah menciptakan surga Dia berfirman kepada Jibril: ”Pergi dan lihatlah surga.
-
-
Dan pelapis itulah –wallahu a’lam- alam fana dunia yang sedang kita jalani saat ini. Dunia yang fana ini memang sangat kaya dengan tipuan mata bagi manusia. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Ketika Allah menciptakan surga Dia berfirman kepada Jibril: ”Pergi dan lihatlah surga.
-
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
قَالَ : « لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ الْجَنَّةَ قَالَ لِجِبْرِيلَ : اذْهَبْ
فَانْظُرْ إِلَيْهَا. فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ : أَىْ
رَبِّ وَعِزَّتِكَ لاَ يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ إِلاَّ دَخَلَهَا ثُمَّ حَفَّهَا
بِالْمَكَارِهِ ثُمَّ قَالَ : يَا جِبْرِيلُ اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا فَذَهَبَ
فَنَظَرَ إِلَيْهَا ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ : أَىْ رَبِّ وَعِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيتُ
أَنْ لاَ يَدْخُلَهَا أَحَدٌ ». قَالَ : « فَلَمَّا خَلَقَ اللَّهُ النَّارَ قَالَ
: يَا جِبْرِيلُ اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا. فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا ثُمَّ
جَاءَ فَقَالَ : أَىْ رَبِّ وَعِزَّتِكَ لاَ يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ فَيَدْخُلُهَا
فَحَفَّهَا بِالشَّهَوَاتِ ثُمَّ قَالَ : يَا جِبْرِيلُ اذْهَبْ فَانْظُرْ
إِلَيْهَا. فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ : أَىْ رَبِّ
وَعِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيتُ أَنْ لاَ يَبْقَى أَحَدٌ إِلاَّ دَخَلَهَا ». اخرجه
أبوداود
-
” Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian
ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, tidak seorangpun yang
mendengar perihal surga melainkan pasti ingin memasukinya.” Kemudian Allah
lapisi surga dengan al-makaarih (hal-hal yang tidak disukai manusia) lalu Allah
berfirman: ”Hai Jibril, pergi dan lihatlah surga.” Maka Jibril pergi dan
melihatnya.
Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, sungguh aku khawatir tidak seorangpun bakal ingin memasukinya.” Ketika Allah menciptakan neraka Dia berfirman kepada Jibril: ”Pergi dan lihatlah neraka.”
Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, tidak seorangpun yang mendengar perihal neraka bakal mau memasukinya.” Kemudian Allah lapisi neraka dengan asy-syahawaat (hal-hal yang disukai manusia)
lalu Allah berfirman: ”Hai Jibril, pergi dan lihatlah neraka.” Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, sungguh aku khawatir tidak akan ada orang yang bakal lolos dari api neraka.” (Hasan Shahih HR Abu Dawud (4744), di shahihkan imam al-albani)
-
Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, sungguh aku khawatir tidak seorangpun bakal ingin memasukinya.” Ketika Allah menciptakan neraka Dia berfirman kepada Jibril: ”Pergi dan lihatlah neraka.”
Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, tidak seorangpun yang mendengar perihal neraka bakal mau memasukinya.” Kemudian Allah lapisi neraka dengan asy-syahawaat (hal-hal yang disukai manusia)
lalu Allah berfirman: ”Hai Jibril, pergi dan lihatlah neraka.” Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, sungguh aku khawatir tidak akan ada orang yang bakal lolos dari api neraka.” (Hasan Shahih HR Abu Dawud (4744), di shahihkan imam al-albani)
-
Serta hadits-hadits shahih lainnya yang
menerangkan bahwa surga dan neraka sekarang ini sudah ada. Adapun keadaan
keduanya akan senantiasa kekal, maka yang demikian itu adalah aqidah Ahlus
Sunnah wal Jama’ah
-
-
Maraji':
Kasyful Astaar li Ibthali Adilatil Qailina bi Fana’in Naar karya Al Amir As Shan’ani
Kasyful Astaar li Ibthali Adilatil Qailina bi Fana’in Naar karya Al Amir As Shan’ani
ijin share
BalasHapus